Mungkin, review saya kali ini akan sangat
ketinggalan. Karena yang akan saya bahas adalah sebuah kuliner jadul yang sudah
melegenda di Bandung, bernama Bolu Bakar Tunggal. Jajanan ini baru saya ulas,
karena memang saya baru mencobanya beberapa waktu lalu. Padahal, pabriknya
sendiri terletak cukup dekat dari tempat saya tinggal. Ia bahkan cukup menyolok
dengan ornament kue marie raksasa yang menjamin setiap yang melintas untuk mendongakkan
kepala sejenak. Namun, mungkin karena dulu dari segi tampilannya terlihat
sangat ‘pabrik’, saya jadi enggan untuk mampir.
Bolu Bakar Tunggal Rasa Keju |
Saya baru
tertarik menjajal rasa Bolu Bakar Tunggal ini justru saat sedang berjalan-jalan
di kawasan foodcourt pusat
perbelanjaan 23 Paskal. Harumnya yang menggoda, cukup kuat untuk menghentikan
langkah saya berkeliling ke arah kios makanan lainnya. Saya sering melihat
langsung proses pembuatan makanan dalam konsep open kitchen, tapi tidak ada yang semenggoda ini. Saya rasa, wangi
ini ditimbulkan oleh mentega khusus yang
dioleskan pada bolu, yang kemudian matang dengan baik melalui permukaan besi
panggangan. Walau sebetulnya saya merasa bingung juga, judulnya Bolu Bakar,
tapi prosesnya lebih mirip dipanggang, serta bentuknya pun lebih mirip seperti
roti dibandingkan dengan bolu.
Karena paling
suka santapan apapun dengan rasa atau topping keju, tanpa ragu saya pun memilih
pilihan rasa tersebut, yang memang rasanya tak gagal memuaskan lidah. Wangi
mentega yang tadi tercium, dapat juga saya rasakan di mulut. Ditambah, tekstur
bolunya yang sangat lembut cukup memberikan efek nagih. Untuk harga satu porsi
bolu rasa keju yang bisa diiris menjadi 8 potong ini adalah Rp38.000, begitu
pula dengan yang varian rasa roombutter. Sedang untuk varian rasa asin seperti
tuna, harganya Rp55.000. Selain dua rasa tersebut, tentunya banyak lagi rasa
lainnya seperti strawberry, nanas, pindakas (kacang), coklat, kopi, dan
campuran dari rasa-rasa tersebut. Bahkan ada juga keju spesial yang katanya
pakai dua kali lipat jumlah kejunya. Padahal, rasa keju yang reguler saja sudah
sangat enak, entah bagaimana rasanya kalau yang keju spesial.
Satu minggu
dari pengalaman icip Bolu Bakar Tunggal yang pertama, akhirnya saya mengunjungi
juga pabriknya langsung di Jl. Jenderal Sudirman No. 570-574. Di luar dugaan,
ternyata tempatnya kece. Rancangannya sudah seperti café-café kekinian yang
hits di Bandung. Selain bisa membeli bolu bakarnya, pihak pengelola rupanya
menyediakan beberapa tenant makanan
dan minuman lain yang bisa disantap. Lalu ada juga area pusat pembelian
oleh-oleh yang tempatnya cukup besar, walau saya tidak tahu pasti, apakah ada
wisatawan yang mampir ke sini? Karena lokasinya bukan berada di kawasan wisata.
Anyway, saya sempat membeli juga
beberapa cemilan yang keseluruhannya merupakan buatan pabrik ini. Rasanya tak
kalah enak, namun memang sepertinya masih jarang ada yang mampir belanja.
Bolu bakar
ini cukup bisa dinikmati rame-rame dengan keluarga atau sahabat. Satu porsinya,
saya kira cukup untuk empat orang, dengan jatah per orangnya masing-masing dua
potong lah. Tapi kalau boleh mengutip sebuah tagline iklan brand coklat
ternama, “gede sih, tapi rela bagi-bagi?”
0 komentar:
Posting Komentar