Cartil
a.k.a Caringin Tilu, tempat di mana romansa para muda-mudi Bandung bergelora.
Zaman kuliah dulu, tempat ini menjadi indikator sebuah hubungan PDKT sudah
beranjak ke tahap confession. Diharapkan
keindahan kerlap-kerlip pemandangan jutaan city
light cukup dapat membuat sang perempuan terbius, hingga kemudian membalas
“ya, aku mau.” Anyway, walaupun
berada di dataran tinggi, kawasan Cartil ini terbilang cukup dekat dari area
kota. Hanya sekitar 15 menit berkendara dari mulut Jl. Padasuka yang
berlintasan dengan Jl. Surapati. Setelah memasuki era Instagram, kawasan ini
semakin populer, dan berkembang. Hal ini ditandai dengan munculnya beberapa
tempat nongkrong baru yang rancangannya cukup kece. Salah satu di antaranya
adalah Kopi Timur.
Kedai Kopi Timur |
Pertama
kali saya mengunjungi Kopi Timur ini
adalah pada menjelang akhir tahun lalu. Tempat ini direkomendasikan oleh
seorang teman saya yang juga kebetulan mengenal Kang Anjar yang menjadi pemiliknya.
Dugaan saya memang tepat, ketika berkesempatan berbincang dalam satu sesi
obrolan, memang rupanya pemberian nama Kopi Timur ini berdasarkan lokasinya
yang berada di Bandung Timur, serta biji-biji kopinya yang diambil dari kawasan
tersebut, seperti dari Gunung Manglayang dan Palintang. Selain itu, ada juga
biji kopi yang berasal dari Flores yang merupakan daerah Indonesia timur.
Kopi Timur
ini terintegrasi langsung dengan area kuliner Dapur Cartil, sehingga pilihan
makanan dan cemilan pun lebih beragam. Keistimewaan lainnya, lokasinya tersebut
persis menghadap ke arah cekungan Bandung yang diisi oleh mungkin ratusan ribu konstruksi
gedung dan pemukiman. Tunggu saja sampai matahari berganti peran dengan malam.
Wajah Bandung yang gemerlap pun akan tampak, dan menjadikan Kopi Timur, kedai
kopi dengan view terbaik di Bandung.
Karena tempat ini dibangun di atas lereng, setiap spotnya akan sama-sama
menyajikan pemandangan terbaik. Baik di area indoor maupun outdoor.
Suasana Kopi Timur pada malam hari. |
Es Kopi Susu Timur |
Bila waktu
pertama saya mampir ke Kopi Timur, tempat ini masih buka hanya pada Jumat,
Sabtu, dan Minggu. Kini Kopi Timur rupanya telah menambah jam operasionalnya
dengan hari Rabu dan Kamis, pada pukul 3 sore sampai pukul 1 malam. Saya sendiri
sudah beberapa kali berkunjung ke kawasan ini, baik ke daerah Cartil-nya atau
ke area yang lebih atasnya lagi di Bukit Moko atau yang sekarang lebih dikenal
dengan nama Puncak Bintang. Untuk bisa mencapainya, ada baiknya membawa
kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat yang cukup prima kondisinya,
karena jalannya yaa lumayan nanjak hingga puncak.
0 komentar:
Posting Komentar