"Putih..lembut..menggoda.."
Ah..suatu sore di hari senin, Jalan Braga saksinya, hari itu
menjadi kesempatan saya menikmati untuk pertama kalinya. Sedikit tersembunyi
memang lokasinya, tak banyak orang yang tahu, ia pun malu-malu menawarkannya.
Walau sedikit menunggu akhirnya didapat juga, talinya yang diikat kencang malah menambah
godaan untuk segera membukanya. Hangat sekali terasa setelah berada di
genggaman dalam keadaan terbuka, kemudian dibelah pelan-pelan sambil memegangi kedua belah sampingnya hingga
tumpah ruah yang ada di dalamnya. Apalagi harumnya yang sangat menggoda semakin
membuat saya kehilangan kendali atas nafsu yang selama ini sudah di tahan.
Bacang Panas Braga, begitu yang tertulis di gerobaknya.
Hanya dalam sekejap dua buah bacang ini sudah habis saya lahap seketika. Sesuai
dengan namanya, bacang ini sangat lezat
dinikmati dalam keadaan panas, dan dagingnya melimpah ruah saat dibelah di bagian tengahnya. Tak salah memang mendengar testimoni teman-teman yang sudah terlebih dahulu mencobanya. Dengan mengeluarkan 7.000 rupiah saja kita dapat mencoba penganan tradisional Tiong Hoa yang satu ini.
dinikmati dalam keadaan panas, dan dagingnya melimpah ruah saat dibelah di bagian tengahnya. Tak salah memang mendengar testimoni teman-teman yang sudah terlebih dahulu mencobanya. Dengan mengeluarkan 7.000 rupiah saja kita dapat mencoba penganan tradisional Tiong Hoa yang satu ini.
Pak Halim, penjual Bacang Panas Braga ini sudah berjualan di
sekitar Braga sejak hampir 30 tahun yang lalu. Saat ini beliau berjualan
menumpang di sebuah koridor kecil di samping Apotik Kimia Farma Braga atau di
seberang ex-bioskop majestic. Ia berjualan di lokasi ini dari mulai pukul 17.00-23.00.
Setelah pukul 23.00, pak Halim tetap meneruskan berjualannya sampai ke Jalan
Braga Panjang, dekat Braga City Walk dan Braga Permai sampai Pukul 3 pagi.
Putih, lembut, menggoda adalah tiga kata yang saya pakai
untuk mendeskripsikan Bacang Panas Braga ini, kalau kamu bagaimana?
0 komentar:
Posting Komentar